Kamis, 07 Maret 2013

Cara menghadapi rasa takut

Cara menghadapi rasa takut. Rasa takut yang di alami manusia adalah sebuah kewajaran, karena itu adalah sebuah keseimbangan. Kadang kita berani, kadang kita pula takut, ada suka ada duka, ada kuat ada lemah dan semuanya pasti di rasakan setiap orang. Sekuat apapun manusia, pasti ia memiliki sisi takut, entah itu takut istri, takut makan sesuatu atau takut keadaan tertentu. Namun pertanyaan sederhana, bagaimana menghadapi rasa takut dan kemudian mengalahkan rasa takut tersebut?

Menghadapi Rasa Takut

Memang tidak mudah mengalahkan rasa takut, tapi coba saya ungkapkan beberapa hal yang bisa memaksa kita menghadapi rasa takut.

1. Terpaksa 

Dalam keadaan terpaksa, keadaan mendesak yang mau tidak mau untuk melakukannya pasti kita akan mengalahkan rasa takut itu. Misalnya dulu saya (waktu masih SD) pernah main ke rumah teman dan bingung waktu pulang. Mana duit untuk naik angkot tidak cukup lagi, ada dua pilihan dimana satu lewat depan dan jarak nya sangat jauh untuk kembali ke rumah. Atau lewat jalan tembusan dimana ada sebua pohon beringin besar dan di kenal angker dan sepi. Ehm, karena terpaksa, mau ga mau ya akhirnya lewat yang jalan tembus itu, di tahan tahan dah rasa takut itu untuk bisa sampai ke rumah. Dan alhamdulilah, nyampe.

Saya pun pernah takut (mungkin lebih tepatnya kurang suka) anggur, karena saya kurang suka buah yang lembek lembek. Tapi pas jaman kerja dulu dimana semua teman berkumpul selepas pulang kerja, dan saya termasuk anak baru di sana makanya ga enak kalau pulang lebih dulu. Tapi perut saya ud kelaparan bukan main, dan teman saya yang membeli makanan ia cuma membeli anggur, ya sudah, daripada kelaparan akhirnya saya makan dah. Dan ternyata enak juga, ga seburuk yang saya pikirkan.

2. Ada Hal yang Lebih Besar 

Hal yang lebih besar yang pelu dan harus kita hadapi terkadang bisa mengalahkan rasa takut kita. Contoh sederhana yang saya alami di kost, pernah saya pernah tinggal di tempat yang lebih bisa di bilang gudang daripada tempat tinggal. Jadi penuh barang yang berserakan dan terlihat seperti rumah yang tidak ter urus. Ya kadang ada perasaan takut juga si kebelakang, soalnya (kata orang) kalau tempat tempat tidak terus seperti itu banyak di tinggali mahluk gaib. Ehm, memang kadang tidak semua bisa di liatin, tapi ga lucu juga kalau pas ke WC dimana lampunya redup eh ternyata ada yang nonggol atau sekedar lewat. Mana masih tergolong baru lagi di sana.

Terus terang saya lebih baik menahan buang air daripada harus ke belakang. Tapi apa? ternyata tenggah malam lewat ternyata terbangun dan perut saya mules berat, jujur saya takut ke belakang, tapi karena mules saya ud ga tertahan jadi masa bodo dah, akhirnya saya beranikan diri saya ke belakang dan buang air besar. Emang, kalau sudah mules, apa aja bisa di terjang demi bisa membuang tabungan yang satu itu.

3. Malu 

Rasa malu memang bisa menghilangkan rasa takut. Misal, kita takut sesuatu namun saat di depan cewe kita maka kita berusaha menutupi rasa takut itu. Pengalaman saya ketika dulu SMU, pernah sedikit takut akan ketinggian. Tapi karena saya senior di sana dan harus memasang tali untuk panjat dinding, akhirnya mau ga mau naik juga dah ke dinding yang tingginya hampir 7 meter lebih. Malu dong, masa senior takut, kan gitu?

4. Di Tantang 

Sebuah tantangan, bisa membuat anda menaklukan rasa takut. Kabar baik ketika anda bisa menilai karakter diri anda sebagai orang koleris, watak ini memiliki kecenderungan suka untuk menaklukan tantangan. Kalau dia di tantang, justru dia akan merasa semakin memotifasi dan membuktikan kalau omongan atau ucapan temanya keliru. Soalnya, saya termasuk watak koleris itu.

5. Dilatih 

Sebenarnya rasa takut itu bisa hilang dengan di latih sedikit demi sedikit. Misalnya kita suka gelap, tapi karena kita di hadapi dengan gelap setiap hari, lama kelamaan akan kebal dan terbiasa dengan gelap itu tadi. Ya tinggal gimana cara kita menemukan dan melatih rasa takut kita agar bisa di kurangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar