Beberapa watu lalu, kita telah membahas tentang cara menghasilkan uang dari investasi saham.
Jika Anda atau keluarga Anda sedang mempertimbangkan melakukan
investasi dibidang usaha kecil dan menengah (UKM), ada tiga mekanisme
umum dimana Anda bisa mendapatkan keuntungan maksimum sebagai
pengusaha. Hal ini penting karena umumnya investor baru langsung
berinvestasi dalam setiap kesempatan tanpa memiliki ide yang jelas
tentang bagaimana mereka bisa mendapatkan keuntungan finansial, hanya
dengan mengandalkan semangat bekerja keras dan dalam beberapa kasus,
mereka akhirnya bangkrut.
1. Mendapatkan Pembayaran Berupa Gaji Dari Usaha Milik Sendiri
Bagi
banyak pemilik Usaha Kecil dan Menengah tidak pernah menghasilkan
keuntungan lebih dari cukup bagi mereka, dan keluarga mereka untuk
membiayai hidup kecuali Anda mendapatkan gaji dari perusahaan Anda
sendiri dalam pertukaran atas jasa pekerjaan Anda. Meskipun hal ini
dapat dianggap sukses bagi diri sendiri, usaha milik Anda tidak termasuk
dalam bagian investasi pada tahap ini. Sebaliknya, pemilik usaha pada
dasarnya menciptakan pekerjaan bagi diri mereka sendiri, yang mencakup
manfaat dan kelemahan dari wirausaha itu sendiri. Sistem distribusi
penggajian ini dapat membatasi total modal usaha yang dapat digunakan
untuk pengembangan bisnis, ini juga menjelaskan mengapa banyak usaha
kecil yang tidak pernah mampu ber ekspansi ke lokasi lain atau melakukan
penjualan dengan omset ratusan juta rupiah dikarenakan pemilik usaha
tidak mendapatkan kebutuhan gaji yang layak.
2. Pembayaran Deviden Dari Keuntungan
Setelah
investasi bisnis mengalami kesuksesan, ada keuntungan yang tersisa bagi
pemilik usaha diluar biaya pengembangan usaha dan gaji. Pemilik usaha
dapat memutuskan untuk menginvestasikan kembali keuntungan untuk
ekspansi di masa depan atau mereka dapat membagikan dividen yang
tersedia, menggunakan uang tersebut untuk kehidupan pribadi mereka,
seperti tabungan pensiun, investasi lain seperti saham, obligasi, real
estate atau properti, membayar utang,meningkatkan gaya hidup, atau
memberikan sebagian keuntungan untuk kepentingan amal. Jika Anda ingin
hidup lebih baik dimasa sekarang, dan tidak memikirkan mengenai kekayaan
di masa depan, mengambil dividen dapat menjadi tindakan yang rasional.
Jika Anda lebih suka menjadi kaya di masa depan dan bersedia mengambil
risiko tambahan atas modal dalam pengejaran impian,
menginvestasikan dividen kembali dapat menjadi strategi yang lebih
cerdas.
3. Kapitalisasi Laba Ketika Menjual Kepemilikan Usaha
Setelah
perusahaan berkembang di luar bidang usaha kecil, hal ini mungkin akan
menarik banyak investor dari luar yang ingin memiliki kepemilikan atas
usaha Anda tersebut. Ketika ini terjadi, mereka mungkin menawarkan untuk
membeli perusahaan Anda. Dengan beberapa pengecualian, sumber utama
dari penilaian sebuah operasional bisnis yang menghasilkan imbal hasil
yang baik pada modal adalah kekuatan laba, bukan aset pada neraca
keuangan.
Investor
luar akan melihat pendapatan dari bisnis dan faktor pertumbuhan usaha
Anda, tingkat utang, dan ekonomi industri secara keseluruhan. Jika ada
hal-hal yang menarik, mereka sering menerapkan penilaian ganda untuk
aliran keuntungan usaha. Ini setara dengan rasio harga atas pendapatan
usaha yang kerap Anda dengar di pasar saham. Dengan demikian, sebuah
bisnis yang menghasilkan laba Rp.1 Milyar per tahun , kemungkinan akan
dijual seharga Rp.10 Milyar s/d Rp.15 Milyar. Angka ini adalah
kapitalisasi laba atas nilai perusahaan.
Beberapa
pemilik usaha kecil, sering membentuk usaha baru untuk tujuan tunggal,
yaitu agar tumbuh ke titik kapitalisasi dan perusahaan tersebut akan
dijual. Hal ini dikenal dalam istilah keuangan sebagai even likuiditas. Bahkan ada investor yang fokus pada strategi investasi bisnis spesifik, yang dikenal sebagai kapitalis ventura.
4. Menggunakan Cara Lain Untuk Meraih Laba Dari Bisnis Investasi Kecil
Ada
beberapa metode tambahan untuk menghasilkan uang dari investasi usaha
kecil diluar tiga cara dasar yang telah kita bahas diatas. Salah satu
teknik yang sangat populer adalah untuk keluarga pendiri usaha adalah
memiliki kepemilikan properti dilokasi usaha dan kemudian menyewakan
fasilitas atau properti untuk bisnis kepada pihak lain. Banyak
perusahaan bisnis ritel yang sukses masih memiliki keluarga yang
mengendalikan bisnis sewa properti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar